Jaga Kesehatan dari Ancaman Corona dengan Teknologi Dekontaminasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polusi di ibu kota maupun kota-kota besar lainnya meningkat sangat pesat, ditambah adanya virus korona baru menjadikan kondisi udara semakin memburuk saat ini. Pada Juli 2020, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) sempat mengeluarkan pernyataan resmi bahwa terdapat virus corona baru yang menular melalui udara alias airborne.
Baca juga: Rhoma Irama Tak Mau Lagi Ikut Campur Kasus Narkoba Ridho Rhoma
Hal ini tentunya menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang sebelumnya memahami bahwa virus tersebut hanya bisa menular melalui kontak langsung dengan sekresi berupa air liur dan semburan cairan yang dikeluarkan ketika seseorang yang sudah terjangkit Covid-19 berbicara, bernapas, bersin, batuk, atau bernyanyi.
Pernyataan WHO tersebut kemudian membuat masyarakat harus mencari cara lain untuk melindungi diri dan keluarganya selain secara konsisten menggunakan masker, mencuci tangan serta menghindari kerumunan, disitulah pentingnya kebersihan udara atau clean air terutama diruang tertutup yang ber-AC dan berventilasi buruk.
Director of Sales Marketing PT Bhakti Nusantara Teknologi, Alfonsius Aditya mengatakan, pihaknya melakukan riset dan pengembangan oleh tim internal dengan mengacu pada badan-badan internasional seperti WHO dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention).
"Hasil riset tersebut berisi pengurangan ancaman dan penyebaran Covid-19 di dalam ruangan dengan cara dekontaminasi udara yang mampu melepaskan zat-zat yang aktif mencari dan membunuh virus dan bakteri yang terdapat di udara maupun permukaan. Berdasarkan hal tersebut, kami meluncurkan lini produk bernama Aerosafe," ucap Alfonsius dalam peluncuran Aerosafe di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Senin (8/2).
Dia menjelaskan, teknologi dekontaminasi tersebut berbeda dengan teknologi alat pembersih udara pada umumnya yang hanya mengandalkan metode penyaringan udara dalam ruang lingkup yang terbatas.
Aerosafe sendiri memiliki dua varian produk dengan cakupan area operasional yang berbeda yaitu Aerosafe Portable dan Aerosafe Mini. Aerosafe Portable mampu beroperasi secara efektif dalam ruangan dengan luas area hingga 1.200 m3 sementara Aerosafe Mini cocok untuk pengguaan secara personal yang mudah dibawa ke mana pun dengan cakupan area operasional hingga 10 m2.
"Selain cakupan area operasional yang luar biasa luas, Aerosafe Portable juga menggunakan teknologi quad-decontamination system yang berisi teknologi Ozon, Ion Negatif, Food-Grade Hidrogen peroksida, dan HEPA filter yang terintegrasi dengan sensor-sensor yang mamastikan tingkat keamanan dan efektifitas secara maksimal," papar Alfonsius.
Baca juga: Kemenparekraf Dapat Hibah Alat Skrining GeNose C19 dari Menristek
Di sisi lain, Aerosafe Mini mengandalkan teknologi dual-mode system yaitu decontamination mode dan air purifier mode yang memanfaatkan teknologi ozon dan ion negatif. Meskipun memiliki dimensi yang jauh berbeda, kedua produk tersebut sama-sama mengeluarkan partikel dengan ukuran hingga di bawah 5 mikron untuk memastikan dekontaminasi yang efisien dan distribusi yang maksimum tanpa meninggalkan residu. Perlu diketahui, produk Aerosafe mulai dari konsep, desain, R&D, pembuatan hingga perangkat lunak merupakaan buatan dalam negeri.
Baca juga: Rhoma Irama Tak Mau Lagi Ikut Campur Kasus Narkoba Ridho Rhoma
Hal ini tentunya menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang sebelumnya memahami bahwa virus tersebut hanya bisa menular melalui kontak langsung dengan sekresi berupa air liur dan semburan cairan yang dikeluarkan ketika seseorang yang sudah terjangkit Covid-19 berbicara, bernapas, bersin, batuk, atau bernyanyi.
Pernyataan WHO tersebut kemudian membuat masyarakat harus mencari cara lain untuk melindungi diri dan keluarganya selain secara konsisten menggunakan masker, mencuci tangan serta menghindari kerumunan, disitulah pentingnya kebersihan udara atau clean air terutama diruang tertutup yang ber-AC dan berventilasi buruk.
Director of Sales Marketing PT Bhakti Nusantara Teknologi, Alfonsius Aditya mengatakan, pihaknya melakukan riset dan pengembangan oleh tim internal dengan mengacu pada badan-badan internasional seperti WHO dan CDC (Centers for Disease Control and Prevention).
"Hasil riset tersebut berisi pengurangan ancaman dan penyebaran Covid-19 di dalam ruangan dengan cara dekontaminasi udara yang mampu melepaskan zat-zat yang aktif mencari dan membunuh virus dan bakteri yang terdapat di udara maupun permukaan. Berdasarkan hal tersebut, kami meluncurkan lini produk bernama Aerosafe," ucap Alfonsius dalam peluncuran Aerosafe di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Senin (8/2).
Dia menjelaskan, teknologi dekontaminasi tersebut berbeda dengan teknologi alat pembersih udara pada umumnya yang hanya mengandalkan metode penyaringan udara dalam ruang lingkup yang terbatas.
Aerosafe sendiri memiliki dua varian produk dengan cakupan area operasional yang berbeda yaitu Aerosafe Portable dan Aerosafe Mini. Aerosafe Portable mampu beroperasi secara efektif dalam ruangan dengan luas area hingga 1.200 m3 sementara Aerosafe Mini cocok untuk pengguaan secara personal yang mudah dibawa ke mana pun dengan cakupan area operasional hingga 10 m2.
"Selain cakupan area operasional yang luar biasa luas, Aerosafe Portable juga menggunakan teknologi quad-decontamination system yang berisi teknologi Ozon, Ion Negatif, Food-Grade Hidrogen peroksida, dan HEPA filter yang terintegrasi dengan sensor-sensor yang mamastikan tingkat keamanan dan efektifitas secara maksimal," papar Alfonsius.
Baca juga: Kemenparekraf Dapat Hibah Alat Skrining GeNose C19 dari Menristek
Di sisi lain, Aerosafe Mini mengandalkan teknologi dual-mode system yaitu decontamination mode dan air purifier mode yang memanfaatkan teknologi ozon dan ion negatif. Meskipun memiliki dimensi yang jauh berbeda, kedua produk tersebut sama-sama mengeluarkan partikel dengan ukuran hingga di bawah 5 mikron untuk memastikan dekontaminasi yang efisien dan distribusi yang maksimum tanpa meninggalkan residu. Perlu diketahui, produk Aerosafe mulai dari konsep, desain, R&D, pembuatan hingga perangkat lunak merupakaan buatan dalam negeri.
(nug)